POJOK PESANTREN

Ratusan Pentakziah Antar Gus Yus ke Peristirahatan Terakhirnya

Pojok Pesantren || Rabu, 4 Juli 2018

Ratusan pentakziyah turut mengantarkan kepergian Wakil Rais PCNU Banyuwangi KH Yusuf Nur Iskandar ke peristirahatan terakhirnya, Selasa (3/7).

Tampak ikut hadir mengartarkan almarhum Gus Yus puluhan kiai dan pejabat berbaur dengan ratusan masyarakat yang memenuhi rumah duka di Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Kepergian Gus Yus sapaan karibnya, menyisakan luka mendalam bagi warga Banyuwangi. Kepergian mendadak dari kiai muda itulah yang menyebabkan kesedihan. "Sabtu kemarin (30/6), kita masih sempat hadir dalam acara NU beraudiensi dengan Bupati," ujar Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini saat bertemu di rumah duka.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Katib PCNU Banyuwangi Kiai Sunandi Zubaidi. Ia mendengar kabar kalau penyakit yang diderita kawan diskusinya itu, kambuh. "Semalam saya dengar kabar kalau penyakitnya kambuh. Rencananya pagi ini, akan dirujuk ke RSUD Blambangan. Tapi, baru sebentar masuk IGD, beliau telah dipanggil Allah SWT," cerita Kiai Sunandi yang turut menjemput almarhum di rumah sakit.

Sebagaimana dikabarkan, Gus Yus menderita gagal ginjal. Ia harus melakukan cuci darah setiap pekannya. Pagi tadi ia dirujuk ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan setelah sehari sebelumnya juga opname di rumah sakit yang sama. Namun, tak berapa lama, tepat pukul 10.30 WIB, ia telah dipanggil kehadirat Allah SWT.

Kepergian cucu dari KH Askandar, pendiri PP Mambaul Ulum itu, juga menyisakan duka bagi dunia intelektual Banyuwangi. Selama ini, ia memiliki reputasi dalam dunia kajian dan diskusi di Banyuwangi.

"Penguasaannya yang mendalam khazanah kitab kuning dan kajian kontemporer menjadikan beliau sebagai pembicara yang menarik dalam setiap diskusi. Tema apapun akan hidup jika beliau jadi pemantik diskusinya," kenang Ayung yang kerap kali mengundang Ketua Mabincab PMII Banyuwangi itu jadi narasumber.

Selain dikenal sebagai intelektual muda nahdliyin, Gus Yus juga memiliki karir yang cukup moncer. Baik dalam karir ke-NU-an maupun profesional. Pada 2003, ia terpilih sebagai Sekretaris PCNU Banyuwangi. Pada saat bersamaan, ia juga merangkap sebagai komisioner KPU Banyuwangi. Namun, dua jabatan tersebut, tak sampai rampung. Bapak empat anak itu, memutuskan maju dalam kontestasi Pilkada Banyuwangi.

Gus Yus yang berpasangan dengan Ratna Ani Lestari itu, berhasil menjadi wakil bupati Banyuwangi periode 2005-2010. Setelah merampungkan jabatannya, ia sempat kembali mencalonkan diri sebagai wakil bupati. Kali ini berpasangan dengan Jalal. Sayang, usahanya yang kedua tersebut gagal.

Setelah tak menjabat sebagai wakil bupati, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi itu kembali aktif di PCNU Banyuwangi. Pada masa khidmat 2013-2018, ia didapuk sebagai wakil ketua mendampingi KH Masykur Ali. Sedangkan pada 2018-2023, beliau menjabat sebagai wakil rais mendampingi KH Zainullah Marwan. (Kang Santri)

 

Sumber : www.nu.or.id

Kembali